MAKALAH
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN DI
SD
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen : Deni M. Budiman, M.Pd.
Disusun
Oleh: Kelompok 1
Kelas
5-IPA E
1.
Destiani Ratna Hidayat NPM. 13210616934
2.
Nita Marnita NPM.
13210617076
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SEBELAS APRIL SUMEDANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berjudul “Konsep
Media Pembelajaran di SD”.
Dengan penuh kesadaran penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan
makalah ini tentu masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun
sistematika. karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah yang akan penulis susun selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para
mahasiswa, sehingga memiliki dasar-dasar kependidikan yang lengkap dalam
menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa yang dapat membimbing diri sendiri serta
orang lain untuk mengembangkan diri yang optimal.
Sumedang,
September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
C. Tujuan
Penulisan ................................................................................................................... 2
D. Manfaat
Penulisan .................................................................................................................. 2
E. Sistematika
Penulisan ............................................................................................................. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Pembelajaran ............................................................................................. 4
B. Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran ................................................................................. 7
C. Peranan Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran di
Sekolah Dasar ............................ 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 14 B. Saran ...................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan pembelajaran di SD
menuntut peran aktif dan konstruktif dari para guru dalam memilih atau
menggunakan sumber dan media pembelajaran sesuai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah di tentukan. Keberadaan sumber dan media
pembelajaran dalam sistem intruksional adalah sebagai perwujudan untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang di
harapkan.
Proses pembelajaran lebih diutamakan
daripada hasil yang diperoleh. Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) cenderung lebih
memperlihatkan paradigma pendidikan saat ini, sebagaimana yang terkandung dalam
Kurikulum Nasional. Hal ini merupakan satu hal mengapa media pembelajaran
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah
satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu tiap-tiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,diantaranya: terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk
mencari model dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian
dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap
pendidik telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media
pembelajaran. Maka dalam hal ini penyusun akan menggali lebih dalam mengenai
media pembelajaran di Sekolah.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran?
2. Apa saja nilai dan manfaat media
pembelajaran?
3. Bagaimana peranan media dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja nilai dan
manfaat media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan
media dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.
D.
Manfaat Penulisan
Makalah ini bermanfaat untuk membantu pembaca dalam memahami
pengertian media pembelajaran, fungsi dan manfaat media pembelajaran dan
membantu pembaca dalam memilih dan pengunaan media pembelajaran di SD. Agar
pembaca dapat menjadi seorang guru yang kreatif, dan dapat memberikan
pembelajaran yang menyenangkan dengan mengunakan media yang tepat sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
E.
Sistematika Penulisan
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
d. Manfaat Penulisan
e. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Media Pembelajaran
b. Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran
c. Peranan Media Pembelajaran dalam
Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media Pembelajaran
1.
Media
Kata media
berasal dari bahasa Latin Medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara,
atau pengantar. Menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara,
penghubung; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk; yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan,
dan sebagainya) Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Sedangkan
menurut Briggs dalam buku Media Pembelajaran (2009 : 6) berpendapat bahwa media
merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
Adapun
pendapat lain yang menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989). Lain halnya Schram
dalam Media Pembelajaran Rudi, Susilana (2009 : 6), berpendapat bahwa teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media
adalah perluasan dari guru.
Secara
garis besar media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi kepada penerima informasi dengan adanya suatu perantara baik
yang dapat dirasakan maupun yang tidak dapat dirasakan oleh indera manusia.
2.
Pembelajaran
Menurut
Susilana, Rudi (2009 : 001) pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran
dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai
fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya
proses belajar (learning process).
Pembelajaran
merupakan bentuk jamak dari kata belajar yang mempunyai kata dasar ajar, ajar
menurut KBBI petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut),
belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh kepan-daian/ilmu. Istilah
pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru/pendidik untuk membuat para peserta
didik melakukan proses belajar.
Belajar
membutuhkan interaksi, khususnya interaksi sifatnya manusiawi. Seorang siswa
akan lebih sangat cepat memiliki pengetahuan karena bantuan guru, pelatih
maupun instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah anatara siswa dan
guru.
Kaitannya
bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses
penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan), Kemp (1975 : 15)
menggambarkan proses komunikasi sebagai berikut:
Pesan yang dikirimkan biasanya
berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber pesan). Pesan tersebut
diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambing-lambang seperti kata-kata,
bunyi-bunyi, gambar, dan sebagainya. Melalui saluran (channel) seperti radio, televisi, OHP, film, pesan diterima oleh si
penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan
yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si
penerima pesan.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah media yang
digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar
serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal
tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika
program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan
dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Bahkan seorang
arsitek Amerika terkemuka, Buckminster Fuller dalam Haney & Ulmer,
menyatakan bahwa media adalah orang tua ketiga (guru adalah orang tua kedua).
B. Nilai
dan Manfaat Media Pembelajaran
Siswa dalam pemerolehan pengetahuannya dapat
digambarkan oleh kerucut Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin
abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal, sehingga akan
menimbukan suatu penyakit verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang
kata tanpa memahami dan mengerti makna yang tekandung didalamnya. Oleh sebab
itu siswa dibutuhkan suatu pengalaman yang lebih konkrit, pada akhirnya pesan
yang dapat disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan.
Secara
umum media mempunyai kegunaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalistis.
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
tenaga dan daya indera.
3.
Menimbulkan gairah belajar, interaksi
lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai
dengan bakat dan kemampuan visual, auditor dan kinestetiknya.
5.
Memberi rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari
faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan
buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi
perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung
yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Objek dimaksud
bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual.
Media
pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin
dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu
objek yang disebabkan karena:
a. Objek terlalu besar,
b. Objek terlalu kecil,
c. Objek yang bergerak terlalu lambat,
d. Objek yang bergerak terlalu cepat,
e. Objek yang terlalu kompleks,
f. Objek yang bunyinya terlalu halus,
g. Objek yang mengandung berbahaya dan
resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat
disajikan kepada peserta didik.
Media pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Media menghasilkan
keseragaman pengamatan. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,
kongkrit, dan realistis. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. Media
membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. Media memberikan
pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan
abstrak.Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif
dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat
diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran,
penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi
terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi,
sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup,
tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif.
Dengan media akan terjadinya
komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara
satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan
lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan
sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa.
Media pembelajaran dapat membantu
siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar
informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika
diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri
melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih
leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari
waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar
lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih
menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar
mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif.
Guru dapat berbagi peran dengan
media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek
edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa,pembentukan
kepribadian, motivasi belajar,dan lain-lain.
Selain nilai dan manfaat dari media pembalajaran, media
pembelajaran juga memiliki fungsi. Menurut Munadi (2008 :
36) dalam Media Pembelajaran sebuah Pendekatan Baru, menyatakan bahwa analisis
terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni
analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan pada penggunanya.
Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat fungsi media
pembelajaran, yakni (1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar;
(2) fungsi semantik; dan (3) fungsi manipulatif. Kedua, analisis fungsi yang
didasarkan pada penggunanya (anak didik) terdapat dua fungsi, yakni (4) fungsi
psikologis dan (5) fungsi sosio-kultural.
Adapun
penjelasan dari fungsi media pembelajaran di atas, adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi
Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar.
Secara
teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat
“sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur,
penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber
belajar adalah fungsi utama di samping ada fungsi-fungsi yang lain. Sumber
belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi
pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa.
2. Fungsi Semantik
Fungsi
Semantik, yakni kemampuan media dalam menambah pembendaharaan kata (simbol
verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak
verbalistik).
3. Fungsi Manipulatif
Fungsi
manipualtif didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya,
yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan
inderawi. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan
waktu dengan menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam
bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam, ikan paus melahirkan anak, dan
lain-lain. Kemampuan media juga dapat menghadirkan kembali objek atau peristiwa
yang telah terjadi.
4. Fungsi Psikologis
Dalam
fungsi psikologis guru setidaknya harus melihat dari beberapa fungsi lain,
seperti fungsi atensi atau perhatian terhadap materi ajar, fungsi afektif yang
dilihat dari segi emosi maupun perasaan siswa, dan fungsi motivasi yang dating
dari internal maupun eksternal siswa.
5. Fungsi Sosio-kultural
Fungsi
media dilihat dari sosio-kultural, artinya melihat media akan menghambat dari
segi komunikasi siswanya. Dengan melihat bagaimana siswa itu dengan keberagaman
budaya, bahasa, suku, maupun adat-istiadatnya.
C. Peranan Media dalam Proses Pembelajaran di Sekolah
Dasar
Kenyataannya,
peranan media pembelajaran di sekolah dasar kurang begitu diperhatikan oleh
pendidik. Peserta didik yang seharusnya dapat mengoptimalkan pembelajaran
dengan baik, namun tidak didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang
relevan cenderung menjadikan siswa sebagai peserta didik menjadi verbalistik
(hanya sebatas teori tanpa didukung dengan data yang konkrit). Sebagai contoh,
siswa mempelajari jenis alat transportasi darat berupa delman, di Jakarta
sebagaimana di tempat penulis bertugas, tidak semua siswa di sekolah dasar
mengenal, mengetahui, dan memahami delman sebagaimana kenyataannya karena tidak
semua siswa pernah menjumpai kereta beroda dua ini. Oleh sebab itu penggunaan
media untuk menghilangkan kesan verbalistik ini sangat penting peranannya.
Penggunaan media pembelajaran pada tiap satuan pendidikan
saat ini sangat dianjurkan bahkan diupayakan untuk ada pada tiap-tiap proses
pembelajaran khususnya di tingkat satuan pendidikan dasar. Media ini tentunya
tidak hanya atas dasar ada saja, tetapi kesesuaian dan ketepatan penggunaan
dalam proses penyampaian pesan pembelajaran yang akan diberikan.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan
kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih
banyak tugas guru yang lain seperti memberikan perhatian dan bimbingan secara
individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini
akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan satu-satunya sumber
dalam proses pembelajaran.
Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara
baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah
sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi
sedemikian rupa agar siswa dapat belajar secara optimal. Untuk itu guru lebih
berfungsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam proses
pembelajaran.
Kontribusi media pembelajaran
menurut Kemp and Dayton, 1985:
1.
Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2.
Pembelajaran
dapat lebih menarik.
3.
Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
4.
Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5.
Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan.
6.
Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan.
7.
Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan,
8.
Peran
guru berubah kearah positif.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil kesimpulan yang dapat diambil
dalam makalah ini tentang media pembalajaran ini, diantaranya adalah sebagai
berikut:
· Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
· Media berfungsi untuk tujuan
intruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa
baik dalam mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi. Pengunanaan media pembelajaran memberikan banyak
manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, hubungan
guru dan siswa merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan.
· Penggunaan media pembelajaran pada
tiap satuan pendidikan saat ini sangat dianjurkan bahkan diupayakan untuk ada
pada tiap-tiap proses pembelajaran khususnya di tingkat satuan pendidikan
dasar. Media ini tentunya tidak hanya atas dasar ada saja, tetapi kesesuaian
dan ketepatan penggunaan dalam proses penyampaian pesan pembelajaran yang akan
diberikan.
B. Saran
Sebaiknya pengunan media
pembelajaran di SD harus didukung kemampuan guru dalam memilih membuat dan
memanfaatkan media pembelajaran tersebut secara tepat dan sesuai dengan
kemampuan berfikir siswa. Apabila seorang guru mengunakan media secara tepat
sasaran maka akan memberikan dampak positif bagi peserta didik.
Penulisan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah
penulis harapkan untuk menyempurnakan tugas ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekata Baru.
Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.
Nda, Juanda. (2013). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://juandanda.blogspot.co.id/2012/04/media-pembelajaran.html
[23
September 2015].
Rezki, Kata. (2014). Makalah Konsep Media Pembelajaran di SD.
[Online]. Tersedia: http://katarezki.tumblr.com/post/50963207876/makalah-konsep-media-pembelajaran-di-sd.html
[23
September 2015].
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran “Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian”. Bandung: CV. Wacana Prima.